javascript:void(0)
Don't believe everything i've said, heck, don't believe anything. Learn to differentiate facts and personal opinions. Do your OWN research, then, CHOOSE what to believe.

Tuesday, March 27, 2012

Munafik

Penulis sejati memang menulis dirinya. Tetapi dia juga manusia… yang punya kekuatan dan kelemahan, kebaikan dan keburukan, pada hal khalayak pastinya inginkan yang baik-baik dan indah-indah sahaja. Lalu dia terus bermujahadah… menulis kebaikan sekalipun belum sepenuh dimilikinya dan dia akan “memendamkan” kejahatan dengan penuh kesedaran bahawa dia sedang berjuang untuk membuangnya. Dia ingin menghidangkan yang terbaik tanpa menjadi seorang munafik!
-Ustaz Pahrol

Kalau nak tahu apa yang normal dalam hidup ni, tengoklah dalam Al-Quran dan As-sunnah. Tengoklah orang-orang yang berpegang kepada Al-Quran dan sunnah, bagaimana mereka menjalani hidup mereka. Apa yang terkandung dalam keduanya itu, itulah yang cantik, yang terbaik dan yang normal. Walaupun sekeliling sangat lain dengan kita, sampai buat kita confused, itu tak bermakna mereka adalah normal.

Dalam dunia ni siapa yang tak rasa bersalah bila diri yang masih belum sempurna itu cuba berbuat baik, kemudian orang lain menganggap diri itu baik. Padahal banyak lagi kesalahan-kesalahan yang kita lakukan. Kadang-kadang kita sampai fikir, "Baik aku paparkan pada dunia beberapa kesilapan-kesilapan aku. Dengan itu orang tidak akan mengganggap aku baik atau jahat. Orang akan pandang aku normal".

Dalam islam, kita dituntut untuk tidak membuka aib sendiri, kesilapan sendiri yang Allah telah tutupkan untuk kita. Ada hadis pasal benda ni.

Keeping Sins a Secret :

From among the teachings of Allah’s Messenger (sallahu alayhi wa sallam) is to keep sins a secret matter. If someone commits a sinful act which is against the Commandments of Allah, or is against the moral character, or is such an act that may cause harm to one’s honor, then he should keep it a secret and seek forgiveness from Allah in the darkness of night.

The Messenger of Allah (peace be upon him) said: “My entire nation is safe, except al-Mujahirin (those who boast of their sins). Among the Mujaharah is that a man commits an (evil) act, and wakes up in the morning while Allah has kept his (sin) a secret, he says: “O so- and-so! Last night I did this and that.” He goes to sleep while Allah has kept his (sin) a secret but he wakes up in the morning and uncovers what Allah has kept a secret!” [Saheeh al-Bukhari]

Abdullah Ibn Masoud (May allah be pleased with him) related, `A man came to the Prophet and said: `O Messenger of Allah! I have mingled with a woman in the far side of al-Medina, and I fulfilled my desire short of actually having sexual intercourse with her. So, here am I, judge me according to what you decide.’ Umar Ibn al-Khattab (May allah be pleased with him) then said: `Allah had kept your secret, why did not you keep your secret?’ [Sharh Muslim]


Antara golongan yang termasuk dalam orang-orang yang berbangga dengan dosa yang mereka lakukan ialah, orang-orang yang membuka kesalahan mereka sendiri di saat Allah sendiri telah menutupkannya.

Maka simpan sahaja niat untuk membuka keaiban-keaiban diri sendiri. Cuba perbaiki diri. Simpan sahaja rasa bersalah itu, kumpul banyak-banyak, dan jika, ditakdirkan suatu hari nanti, Allah buka keaiban kita di hadapan manusia, lebih-lebih lagi setelah pada pandangan manusia...... kita - adalah manusia sangat baik yang boleh dijadikan contoh; maka rasa bersalah itu tadilah akan jadi perkara yang sangat membantu. Sebab waktunya telah tiba untuk berani menanggung kesalahan, dan berlaku jujur dengan dunia. Pernah rasa jatuh dari tempat yang tinggi? Itu, barulah perbuatan yang benar-benar berani.

2 comments:

Anonymous said...

sangat menarik dan menusuk.

Pengembara said...

Semoga bermanfaat.