javascript:void(0)
Don't believe everything i've said, heck, don't believe anything. Learn to differentiate facts and personal opinions. Do your OWN research, then, CHOOSE what to believe.

Friday, March 23, 2012

Lelapkan Mata

Di sekolah menengah,
ada rangkap kata-kata yang tertulis di atas meja.
Ditulis dengan pensel.

"Aku ingin lelapkan mata
agar tak nampak lagi penghalang
dalam perjalanan."

Seorang kawan saya, Adib Baharuddin sangat suka dengan ayat itu. Tapi mungkin juga dia sudah lupa sekarang. Kini dia bergelar guru.

Kalau boleh memang nak lelapkan mata pada waktu siang
dan buka luas-luas pada waktu malam.
Langit itu biarlah mendung pada siang harinya
pada malamnya tak kisah samada
gelap pekat
atau terang ada rembulan
ada bintang-bintang ataupun tidak
aku suka semuanya.

Kadang-kadang kita sibuk berada di muka bumi hingga terlupa keberadaan langit.

Memang ada dalam dunia ini
manusia yang sukakan bulan, hujan,
langit dan bintang.
"Kagumilah buah karya Tuhan, meskipun Dia sendiri memandang itu semua sebagai tiada."


*****************************************************************************************************
Ustaz itu menasihati
(ketika hendak memulakan tahnik pada bayi)
"Saranan nabi, doakan anak kecil itu.
Minta perlindungan dengan kalimah-kalimah Allah yang sempurna
dilindungi dari syaitan,
makhluk berbisa
dan pandangan-pandangan yang jahat. Termasuk juga dalam pandangan yang jahat itu, bila mana pandangan kita terhadap bayi itu tak disertakan dengan ingatan dan pujian kita kepada Tuhan."

Seorang pakcik pula menasihati,
bila kamu mula mendekatkan diri dengan Tuhan
dalam erti kata yang sebenarnya
"Your source of pleasure will be your source of pain."

Apa betul ke?

Kalau ditanyakan hal ini kepada semua yang sedang berubah,
mereka akan mengangguk tanda faham dan setuju.

No comments: